Perasaan itu tiba-tiba muncul, entah darimana datang, dan dari kapan memulai, tersenyum, gembira, takjub dan seakan tidak percaya ketika saling bertatap muka, dan bersenda gurau, bercengkerama, dan satu persatu mulai berpamit.
Buku Gempita Muktamar di Solo telah menjadi taqdir bagi kami untuk dapat bertemu, bertatap muka secara langsung, dan bertatap muka secara tutur melalui cerita perasaan kami dalam memanfaatkan moment Musyawarah Nasional di Persyarikatan Muhammadiyah, sebuah moment perjumpaan.
Di dalam buku ini ada perasaan yang terlintas ketika suatu saat melihat peristiwa yang sejenis meskipun di waktu yang berbeda. Hiruk pikuk, hundah gulana, gembira saat bertemu dan bersedih saat berpisah akan dipadu dengan suasana haru yang sulit untuk diungkapakan dengan kata-kata.
Semoga buku sederhana ini selalu menjadi sarana untuk kami dalam menjaga persaudaraan karena pasti akan sulit untuk diulang.